Latest Post

 

ilustrasi 3 Skill Wajib Kamu Sudah Kuasai EduWithSTEAM.com

Jakarta, 10 Agustus 2025 - Dunia kerja terus berubah dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan otomatisasi, AI, dan perubahan pasar tenaga kerja, banyak pekerjaan tradisional mulai menghilang sementara peluang baru bermunculan. Lantas, bagaimana cara bertahan di era yang penuh ketidakpastian ini?

Menurut pakar karir dan studi terbaru dari LinkedIn, ada tiga kemampuan utama yang menjadi pembeda antara profesional yang sukses dengan yang tertinggal. Berikut penjelasannya:

1. Literasi Digital & Adaptasi Teknologi

"Bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan dasar"

Di era serba digital, kemampuan untuk memahami dan beradaptasi dengan teknologi baru menjadi krusial. Ini mencakup:

  • Pemahaman dasar AI dan otomatisasi

  • Kemampuan menganalisis data sederhana

  • Keterampilan menggunakan berbagai platform digital

"Bahkan untuk posisi non-teknis sekalipun, adaptasi teknologi menjadi penentu produktivitas," jelas Budi Santoso, Praktisi SDM dari Universitas Indonesia.

2. Kecerdasan Emosional & Kolaborasi

"Mesin bisa menggantikan banyak pekerjaan, tapi tidak dengan human touch"

Kemampuan untuk:

  • Berkomunikasi efektif

  • Bekerja dalam tim yang beragam

  • Memahami dan mengelola emosi

  • Bernegosiasi dan memecahkan konflik

Contoh nyata: "Di perusahaan kami, kandidat dengan nilai teknis biasa tapi memiliki EQ tinggi seringkali lebih sukses daripada yang sebaliknya," ungkap Dewi Anggraeni, HRD sebuah perusahaan multinasional.

3. Pola Pikir Pembelajar (Growth Mindset)

"Skill yang paling bertahan lama adalah kemampuan mempelajari skill baru"

Karakteristik pemilik growth mindset:

  • Tidak takut mencoba hal baru

  • Mampu belajar dari kegagalan

  • Selalu ingin mengembangkan diri

  • Fleksibel menghadapi perubahan

Fakta mengejutkan: Studi menunjukkan 85% pekerjaan yang akan ada di 2030 belum tercipta saat ini. Artinya, kemampuan untuk terus belajar menjadi kunci utama.


Bagaimana Mengembangkan Skill-Skill Ini?

  1. Untuk Literasi Digital:

    • Ikuti kursus online gratis (Coursera, Skill Academy)

    • Praktikkan langsung di pekerjaan sehari-hari

    • Bergabung dengan komunitas teknologi

  2. Untuk Kecerdasan Emosional:

    • Ikuti pelatihan soft skill

    • Perbanyak interaksi sosial

    • Mintalah feedback dari rekan kerja

  3. Untuk Growth Mindset:

    • Tetapkan target belajar bulanan

    • Keluar dari zona nyaman secara berkala

    • Baca buku pengembangan diri


Kata Pakar:
"Di masa depan, yang akan bertahan bukanlah orang yang paling pintar atau paling kuat, tapi yang paling bisa beradaptasi," tegas Prof. Ahmad Nurhasan, Pakar Future of Work dari ITB.


Cerita Sukses:
Mira (28), seorang marketing executive, bercerita bagaimana penguasaan ketiga skill ini mengubah karirnya: "Dulu saya hanya fokus pada hard skill. Setelah mengembangkan kemampuan beradaptasi dan komunikasi, karir saya melesat. Sekarang saya memimpin tim dengan anggota dari 5 negara berbeda."


Pertanyaan Refleksi:

  • Dari tiga skill di atas, mana yang sudah kamu kuasai?

  • Skill apa yang paling ingin kamu tingkatkan dalam 6 bulan ke depan?


Di dunia yang berubah cepat ini, investasi terbaik yang bisa kita lakukan adalah pada diri sendiri. Mulailah mengembangkan ketiga kemampuan ini hari juga, dan sambut masa depan dengan percaya diri!

 

ilustrasi Muamar Musa, Doktor Muda UGM yang Menaklukkan Matematika dengan IPK Sempurna

Yogyakarta – Di usia 25 tahunMu'amar Musa Nurwigantara, telah mencatatkan namanya sebagai salah satu doktor termuda di Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah menyelesaikan program doktor (S3) Matematika dengan IPK sempurna 4.0. Prestasi gemilang ini tidak datang dengan mudah—di baliknya terdapat disiplin tinggi, strategi belajar efektif, dan ketekunan yang patut diteladani.

Perjalanan Akademik: Dari S1 hingga Doktor dengan IPK 4.0

Mu'amar memulai pendidikannya di UGM dengan mengambil S1 Matematika, lalu melanjutkan ke jenjang magister (S2) dan doktor (S3) di kampus yang sama. Selama studi, ia dikenal sebagai mahasiswa yang sangat tekun, sering menghabiskan waktu di perpustakaan hingga larut malam untuk mendalami teori-teori matematika yang kompleks.

Metode Belajar yang Membawanya Sukses

Apa rahasia di balik kesuksesan Muamar? Berikut beberapa strategi belajar yang ia terapkan:

  1. Belajar dengan Pemahaman, Bukan Hafalan

    • Muamar menekankan bahwa matematika bukan tentang menghafal rumus, melainkan memahami konsep dasarnya.

    • "Jika kita paham logika di balik suatu teorema, kita bisa menurunkan rumus sendiri saat dibutuhkan," ujarnya.

  2. Membuat Catatan Terstruktur

    • Ia selalu mencatat poin-poin penting dari buku teks dan jurnal, lalu merangkumnya dalam bahasa sendiri.

    • "Catatan yang rapi dan sistematis membantu saya mengulang materi dengan cepat sebelum ujian," jelasnya.

  3. Diskusi dengan Dosen dan Rekan

    • Mu'amar aktif berdiskusi dengan dosen pembimbing dan teman sejawat untuk memecahkan masalah penelitian.

    • "Terkadang, penjelasan dari sudut pandang berbeda bisa membuka jalan baru dalam penelitian," katanya.

  4. Manajemen Waktu yang Ketat

    • Ia membagi waktu antara penelitian, kuliah, dan istirahat dengan disiplin.

  5. Mengajar untuk Memperdalam Pemahaman

    • Selama S2 dan S3, Muamar menjadi asisten dosen. Menurutnya, mengajar adalah cara terbaik untuk menguasai suatu materi.

    • "Ketika harus menjelaskan ke orang lain, kita dipaksa untuk benar-benar paham," tuturnya.

Rencana ke Depan: Berbagi Ilmu dan Lanjutkan Riset

Kini, Mu'amar berencana untuk menjadi peneliti dan dosen, sekaligus membagikan metode belajarnya kepada mahasiswa lain. Ia juga ingin menulis buku tentang pendekatan praktis dalam memahami matematika tingkat tinggi.

"Matematika itu seperti puzzle—semakin sering kita bermain, semakin terasa menyenangkan," pesannya untuk para calon matematikawan muda.

Dengan kisah inspiratif ini, Mu'amar Musa membuktikan bahwa kesuksesan akademik bisa diraih di usia muda asalkan ada strategi belajar yang tepat, disiplin, dan passion yang kuat.

 

iluastrasi Serangan Siber Makin Canggih pic EduWithSTEAM.com

"GitHub, Quora, dan platform teknologi ternama lainnya kini dimanfaatkan penjahat siber untuk melancarkan aksi berbahaya dengan modus yang semakin sulit dideteksi."

Bandung - Dunia maya kembali diguncang oleh tren terbaru kejahatan siber yang semakin sulit diantisipasi. Platform-platform teknologi populer seperti GitHub, Quora, dan sejumlah situs legitimate lainnya kini menjadi alat baru yang dimanfaatkan para penjahat digital untuk melancarkan serangan berbahaya.

Berdasarkan laporan terbaru dari Cyber Threat Intelligence (CTI), para hacker kini menggunakan platform-platform tersebut sebagai "pangkalan operasi" untuk menyebarkan malware, mencuri data, hingga melakukan serangan phishing dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.

Modus Operandi Terbaru yang Mengkhawatirkan

  1. Penyalahgunaan GitHub

    • Repositori kode yang seharusnya digunakan untuk kolaborasi pengembangan software, kini dipakai untuk menyimpan malware dan skrip jahat.

    • "Mereka mengunggah kode berbahaya dalam bentuk yang seolah-olah proyek open source biasa," jelas Andi Prasetyo, Pakar Keamanan Siber.

  2. Eksploitasi Quora untuk Phishing

    • Platform tanya-jawab ini digunakan untuk menyebarkan link berbahaya yang dikemas sebagai jawaban atas pertanyaan populer.

    • "Pengguna tidak sadar mengklik link yang seolah-olah memberikan solusi, padahal mengarah ke situs penipuan," tambah Andi.

  3. Penyamaran di Balik Cloud Services

    • Layanan cloud seperti AWS dan Google Cloud juga disalahgunakan untuk hosting konten berbahaya dengan biaya rendah atau bahkan gratis.

Mengapa Serangan Ini Sulit Dideteksi?

  • Memanfaatkan Reputasi Baik Platform
    Situs seperti GitHub dan Quora memiliki reputasi baik sehingga lalu lintas data dari sana sering dianggap aman oleh sistem keamanan tradisional.

  • Teknik Living-off-the-Land (LotL)
    Hacker menggunakan tools dan platform yang sudah ada di sistem korban, sehingga aktivitas mereka sulit dibedakan dari operasi normal.

Dampak yang Ditimbulkan

  • Kebocoran data sensitif perusahaan dan individu.

  • Penyebaran ransomware yang mengunci akses ke data penting.

  • Kerugian finansial yang mencapai miliaran rupiah bagi korban, baik perorangan maupun institusi.

Langkah Antisipasi yang Bisa Dilakukan

  1. Selalu Verifikasi Link
    Jangan asal klik link, bahkan yang berasal dari situs terpercaya sekalipun.

  2. Gunakan Multi-Factor Authentication (MFA)
    Tambahkan lapisan keamanan ekstra untuk ak-ak penting.

  3. Update Sistem Berkala
    Pastikan semua software dan sistem operasi selalu diperbarui untuk menutupi celah keamanan.

"Serangan siber sekarang tidak lagi kasar, mereka memanfaatkan kepercayaan kita terhadap platform sehari-hari," tegas Mira Suryani, Direktur Indonesia Cyber Security Forum.


Masa Depan Perlindungan Siber

Para ahli memprediksi bahwa serangan siber akan semakin canggih dan tersamar. Kecerdasan buatan (AI) kini juga mulai dimanfaatkan kedua belah pihak—baik oleh hacker untuk menciptakan serangan lebih pintar, maupun oleh tim keamanan untuk mendeteksi ancaman lebih dini.

"Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan tech, dan pengguna sangat penting untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih aman," pungkas Mira.


Bagaimana pendapatmu tentang tren serangan siber terbaru ini?
Share di kolom komentar!

 

ilustrasi Belajar Coding Jadi Menyenangkan! Ini Contoh Soal Seru untuk Anak SD pic EduWithSTEAM.com

Subjudul: "Mulai dari teka-teki hingga game sederhana, coding bisa diajarkan dengan cara yang menyenangkan untuk anak usia dini."


Bandung – Di era digital seperti sekarang, coding (pemrograman) tidak lagi sekadar pelajaran untuk mahasiswa atau profesional. Kini, anak-anak Sekolah Dasar (SD) pun bisa mulai belajar dasar-dasar coding dengan cara yang seru dan mudah dipahami!

Seiring masuknya coding ke dalam kurikulum pendidikan, banyak sekolah dan orang tua mencari metode pembelajaran yang tidak membosankan. Nah, berikut beberapa contoh soal coding sederhana yang bisa membuat anak-anak tertarik sekaligus melatih logika mereka:

1. "Petualangan Si Robot: Ikuti Perintah untuk Sampai ke Finish!"

Anak-anak diajak bermain peran sebagai "programmer" yang memberi perintah pada robot mainan (atau karakter di layar) untuk mencapai garis finish.

  • Contoh soal:

    • "Robot harus maju 3 langkah, lalu belok kanan. Gambarkan jalurnya!"

  • Manfaat: Melatih algoritma dasar dan pemecahan masalah.

2. "Teka-Teki Urutan: Susun Gambar Sesuai Kode"

Anak diberikan gambar acak (buah, hewan, atau angka) yang harus disusun berdasarkan aturan tertentu, seperti:

  • "Jika bertemu gambar apel, letakkan di kotak merah. Jika jeruk, di kotak hijau."

  • Manfaat: Memahami kondisi (if-else) dalam pemrograman.

3. "Game Membuat Sandiwara: Coding untuk Cerita Interaktif"

Anak-anak bisa menulis alur cerita sederhana dengan pilihan seperti:

  • "Jika karakter memilih jalan kiri, ia bertemu monster. Jika kanan, dapat harta karun."

  • Manfaat: Memperkenalkan konsep branching (percabangan).

4. "Membuat Pola dengan Loop: Menggambar Bentuk Berulang"

Menggunakan tools seperti Scratch Jr. atau kertas grid, anak diajak membuat pola berulang, misalnya:

  • "Gambar lingkaran 5 kali di sepanjang garis."

  • Manfaat: Memahami perulangan (loop) tanpa perlu mengetik kode.

5. "Decode the Message: Pecahkan Sandi Rahasia!"

Permainan menyusun kode sederhana, seperti:

  • "Setiap huruf diganti dengan angka (A=1, B=2). Tebak pesannya!"

  • Manfaat: Melatih logika dan pola pikir komputasional.


Kenapa Coding Penting untuk Anak SD?

  • Melatih Problem-Solving: Anak belajar memecahkan masalah langkah demi langkah.

  • Meningkatkan Kreativitas: Coding bisa dipadukan dengan seni, cerita, atau game.

  • Mempersiapkan Masa Depan: Skill digital akan semakin dibutuhkan di berbagai profesi.

"Coding untuk anak harus fun, tidak boleh kaku. Mulailah dengan aktivitas fisik atau visual sebelum masuk ke layar," kata Dina Novita, Pakar Pendidikan Teknologi Anak.


Tips untuk Orang Tua & Guru:

✅ Gunakan tools visual seperti Scratch, Blockly, atau robot edukasi.
✅ Mulai dengan permainan offline sebelum beralih ke coding di komputer.
✅ Beri pujian saat anak berhasil menyelesaikan tantangan, bukan hanya fokus pada hasil akhir.

"Anak saya awalnya takut coding, tapi setelah dicoba dengan game, malah ketagihan!" cerita Budi, orang tua dari siswa kelas 3 SD.


Yuk, coba praktikkan di rumah atau sekolah!
Punya ide soal coding kreatif lainnya? Share di komentar!

EDUdesign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget