Lulusan SMK Banyak Menganggur? Mendikbud Bantah dengan Data Mengejutkan!

 

illustration SMK (pic penadigital.id)

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis laporan mengejutkan: 7,47 juta orang menganggur per Agustus 2024, dan lulusan SMK disebut sebagai salah satu penyumbang terbesar! Tapi, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti langsung angkat bicara dengan argumen yang bikin banyak orang terkejut.

"Mereka Bukan Penganggur, Tapi Entrepreneur!"

Dalam acara peluncuran program Gerakan 1.000 Anak Putus Sekolah (APS) SMK Berdaya, Mu’ti membantah keras stigma bahwa lulusan SMK hanya jadi beban pengangguran. "Banyak yang memilih jadi pengusaha, tapi malah dikategorikan nganggur karena tidak melamar kerja formal," tegasnya.

Menurutnya, sistem penghitungan pengangguran saat ini tidak akurat karena mengabaikan para wirausaha muda. "Kalau mereka buka usaha sendiri, malah menciptakan lapangan kerja baru. Kok dihitung pengangguran?" ujarnya tegas.

Fenomena BMW: Bekerja, Melanjutkan Kuliah, atau Wirausaha

Mu’ti juga membeberkan fakta lain: banyak lulusan SMK yang memilih lanjut kuliah (perguruan tinggi atau vokasi) ketimbang langsung kerja. "Ini era BMW: Bekerja, Melanjutkan studi, atau Wirausaha. Tapi kalau mereka kuliah, dianggap penganggur? Itu salah hitung!"

Tapi, ia mengakui bahwa tidak semua lulusan SMK langsung dapat kerja mulus. "Makanya, kami gandeng Kemnaker untuk beri pelatihan ekstra," jelasnya.

Solusi Nyata: Sertifikat Kompetensi + Pelatihan Gratis

Agar lulusan SMK lebih siap kerja, Kemendikdasmen dan Kemnaker meluncurkan program:
 Pelatihan di BLK (Balai Latihan Kerja) & LPK (Lembaga Pelatihan Kerja)
 Sertifikat kompetensi pendamping ijazah – jadi nilai tambah saat melamar kerja
 Program 1.000 Anak Putus Sekolah SMK – dapat pelatihan kecakapan kerja (PKK) dan kewirausahaan (PKW)

"Dengan sertifikat ini, mereka lebih punya peluang di dunia kerja yang kompetitif," tegas Mu’ti.

Kritik Pedas: Sistem Pendidikan SMK Masih Jauh dari Sempurna?

Meski Mendikbud optimis, banyak pengamat meragukan efektivitas program ini. "Lapangan kerja terbatas, kurikulum SMK kadang tidak sesuai kebutuhan industri, dan gaji lulusan SMK sering di bawah UMR," ujar salah satu praktisi HRD.

Tapi Mu’ti menegaskan: "Kami terus benahi link and match dengan industri. SMK harus jadi solusi, bukan masalah!"

Kesimpulan: Stigma ‘SMK = Pengangguran’ Harus Dihapus?

Pesan kuat dari Mendikbud: "Jangan salah hitung! Lulusan SMK bukan penganggur, tapi calon pengusaha & tenaga terampil masa depan."

Bagaimana pendapatmu?

  • Benarkah lulusan SMK banyak yang jadi pengusaha?

  • Atau justru angka pengangguran SMK memang memprihatinkan?


🔥 Konten Viral Potensial:
*"Gaji Rp 3 Juta/Bulan? Ini 5 Jurusan SMK yang Langsung Diserap Industri!"*
"Cerita Sukses 5 Lulusan SMK yang Jadi Miliarder sebelum Umur 30!"
"Mendikbud Vs BPS: Siapa yang Benar Soal Data Pengangguran SMK?"
(Artikel ini sengaja dibuat provokatif untuk memicu diskusi tentang masa depan SMK di Indonesia. Share pendapatmu di kolom komentar!)

Post a Comment

[blogger]

EDUdesign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget