Anak-anak yang Tak Lagi Bisa Membaca Dunia

ilustrasi Anak-anak yang Tak Lagi Bisa Membaca Dunia pic EduWithSTEAM.com

Cerita Pendek: "Daun Terakhir yang Tak Pernah Dibaca"

Di sudut kelas 12 IPA 4, Rara menatap layar ponselnya dengan bosan. Pak Guru sedang membahas The Last Leaf karya O. Henry, tapi telinganya lebih asyik mendengar notifikasi TikTok.

"Ini ceritanya tentang apa sih? Panjang banget," bisiknya ke teman sebangkunya, Dito.

"Katanya tentang daun terakhir yang nggak jatuh. Tapi bingung, ngapain dibahas panjang-panjang?" jawab Dito sambil memainkan pensil.

Pak Guru mencoba menarik perhatian mereka. "Coba kalian pikirkan, mengapa si pelukis rela kedinginan demi melukis daun itu? Apa artinya bagi Johnsy?"

Rara mengernyit. "Artinya dia nggak punya kerjaan lain kali, Pak," celetuknya. Kelas pun tertawa.

Pak Guru tersenyum getir. Dulu, murid-muridnya akan berdebat tentang makna pengorbanan. Sekarang? Mereka lebih tertarik pada durasi video yang tak lebih dari 30 detik.

Di rumah, Rara menemukan buku lama ibunya—kumpulan cerpen O. Henry. Sekilas, matanya tertuju pada satu kalimat: "Ketika daun terakhir itu tetap bertahan, Johnsy menemukan alasan untuk tidak menyerah."

Tiba-tiba, ia ingat saat neneknya sakit. Ia tak mengerti mengapa ibunya terus berjaga di rumah sakit, meski dokter bilang harapan kecil. Sekarang, ia paham. Daun itu adalah simbol. Tapi mengapa butuh bertahun-tahun baginya untuk menyadarinya?

Keesokan harinya, Rara mendatangi Pak Guru. "Pak, apa masih ada waktu untuk belajar membaca… bukan sekadar huruf, tapi makna?"


Post a Comment

[blogger]

EDUdesign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget