illuastrasi sarjana-lulusan-steam-di-indonesia-hanya-19-persen
Indonesia sedang menghadapi krisis besar dalam penyediaan lulusan sarjana di bidang Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics (STEAM). Data terbaru mengungkapkan bahwa hanya 19% lulusan S1 di Tanah Air yang berasal dari jurusan-jurusan kritis ini.
"Di Indonesia, cuma 19% lulusan sarjana yang berasal dari STEAM. Ini sangat rendah!" tegas Muhammad Oriza, Direktur Investasi LPDP, dalam sebuah diskusi di YouTube Mata Garuda NTT (4/7/2025).
Fakta ini menjadi alarm keras bagi pemerintah, terutama setelah Presiden Prabowo Subianto secara khusus meminta peningkatan jumlah mahasiswa STEAM melalui beasiswa LPDP. "Pak Presiden minta jurusan STEAM dikirim lebih banyak," ujar Oriza.
STEAM vs Non-STEAM: Ketimpangan yang Mengkhawatirkan
Data PDDikti yang diolah Bappenas menunjukkan ketimpangan yang mencolok:
16.979 prodi non-STEAM vs 13.047 prodi STEAM (2022).
6,1 juta mahasiswa non-STEAM vs 2,8 juta mahasiswa STEAM (2020).
Lulusan non-STEAM (756 ribu) jauh lebih banyak daripada STEAM (479 ribu).
Artinya, hanya 1 dari 5 sarjana Indonesia yang siap bersaing di era teknologi dan inovasi.
LPDP Dorong Gelombang Baru Calon Ilmuwan & Engineer
LPDP kini memprioritaskan beasiswa STEAM dengan insentif lebih besar. Namun, Oriza menegaskan bahwa ilmu sosial-humaniora tetap penting. "Manajemen tetap dibutuhkan, tapi STEAM adalah fondasi inovasi," jelasnya.
Pertanyaannya sekarang: Akankah Indonesia bangkit mencetak lebih banyak ahli STEAM, atau terus bergantung pada impor tenaga asing?
#RevolusiSTEAM #IndonesiaMajuAtauTertinggal
Post a Comment