Gadget Dilarang, Fasilitas Mewah Disediakan! Sekolah Rakyat untuk Anak Miskin Ekstrem Dimulai Hari Ini

ilustrasi sekolah rakyat pic EduWithSTEAM.com

JAKARTA – Sebuah revolusi pendidikan tengah terjadi. Di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, 100 anak dari keluarga miskin ekstrem justru menikmati fasilitas yang membuat sekolah elite pun tersipu: smart board di tiap kelas, lapangan futsal ber-AC, hingga pemeriksaan jantung gratis di hari pertama. Inilah wajah baru "Sekolah Rakyat" – program kontroversial inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang resmi dimulai Senin (14/7/2025).

Surga Pendidikan atau Penjara Elite?
Program berasrama gratis SD-SMA ini menjanjikan segalanya: seragam, makan 3x sehari, hingga asrama modern di bawah pengawasan ketat. Tapi satu hal dilarang keras: PONSEL. "Komunikasi orangtua hanya melalui wali asuh," tegas Regut Sutrasto, Kepala Sekolah Rakyat Sentra Handayani. Kebijakan ini memicu pro-kontra di media sosial.

Kurikulum Rahasia & Rapor "Spesial"
Di balik fasilitas mewah, kurikulumnya tak kalah unik. Mengadopsi Kurikulum Merdeka namun dengan senjata utama: Learning Management System (LMS) berbasis web yang memantau setiap detak pembelajaran. "Cara belajarnya beda total dengan sekolah reguler," ungkap Regut. Yang lebih mengejutkan: rapor siswa bukan sekadar angka. "Kami catat minat dan bakat tersembunyi mereka," tambahnya – meski ijazahnya tetap sama dengan sekolah umum.

Misi Politik atau Solusi Nyata?
Menteri Sosial Gus Ipul bersikukuh ini adalah "pemuliaan orang miskin" menuju Indonesia Emas 2045. "Ini bukti nyata keberpihakan negara," deklarasinya. Tapi skeptisisme muncul: bisakah program yang menghabiskan anggaran besar ini bertahan? Apalagi fasilitasnya bak "hotel bintang 3": perpustakaan modern, lab komputer mutakhir, hingga lapangan sepak bola rumput sintetis beratap.

100 Siswa Percontohan
Di Bogor, 85 siswa Kota Bogor dan 15 dari Kabupaten Bogor telah menjalani hari pertamanya dengan pemeriksaan kesehatan lengkap. Mereka menjadi kelinci percobaan program yang didukung penuh Ditjen Dikdasmen Kemendikbud.

Satu pertanyaan menggantung: Akankah Sekolah Rakyat menjadi mercusuar pendidikan inklusif – atau sekadar proyek mercusuar yang padam sebelum 2045? Jawabannya mulai ditulis oleh 100 anak yang hari ini menukar kemiskinan ekstrem dengan asrama meyah... dan kehilangan hak memegang ponsel.

#SekolahRakyat #IndonesiaEmas2045

Post a Comment

[blogger]

EDUdesign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget