Eksis, Digital, atau Santuy? Ini Dia Wajah Asli Anak Muda Indonesia yang Bikin Pemerintah Harus Berubah!

ilustrasi Eksis, Digital, atau Santuy  pic EduWithSTEAM.com

Jakarta – Jika kamu pikir anak muda Indonesia itu cuma soal TikTok challenge atau rebahan ala "Santuy Gang", kamu salah besar! Riset terbaru dari Alvara Research Center (2024) membongkar tiga tipe utama generasi muda Indonesia yang sedang membentuk masa depan bangsa: Si Eksis, Si Digital, dan Si Santuy.

1. Si Eksis (16%): Generasi Pemimpin atau Sekedar Pencari Perhatian?

Mereka adalah anak muda yang "always on the spotlight"—aktif di organisasi, suka memimpin, dan punya jaringan sosial super luas. Tapi jangan salah, mereka bukan sekadar "caper". Mereka adalah penggerak komunitas, inovator, dan calon pemimpin masa depan.

Fakta Mengejutkan:

  • Lebih banyak ditemukan di kalangan menengah atas.

  • Rentan stres karena tuntutan sosial tinggi.

  • Bisa jadi agen perubahan, tapi juga bisa terjebuk dalam "toxic productivity".

Pertanyaan Provokatif:
"Apa iya mereka benar-benar peduli pada perubahan sosial, atau hanya ingin terlihat keren di media sosial?"


2. Si Digital (39,7%): Generasi Tech-Savvy atau Budak Gadget?

Mereka hidup dan bernafas di dunia digital. Karir? Cari di LinkedIn. Belajar? YouTube dan kursus online. Pacaran? Lewat DM Instagram. Mereka adalah generasi yang menolak kerja kantoran konvensional dan lebih memilih "hustle culture".

Fakta Menarik:

  • Dominan di kalangan Gen Z & Millenial urban.

  • Bisa jadi mesin pembangunan ekonomi digital, tapi juga rentan kesepian dan burnout.

  • Lebih memilih "ghosting" daripada konflik langsung.

Pertanyaan Kritis:
"Jika mereka adalah masa depan bangsa, apa yang terjadi ketika mereka lebih setia pada algoritma daripada manusia?"


3. Si Santuy (44,3%): Bijaksana atau Malas?

Inilah kelompok terbesar—mereka yang menolak drama, menikmati hidup slow, dan anti-gengsi. Bagi mereka, "hidup bukan untuk kerja, tapi kerja untuk hidup."

Fakta Tak Terduga:

  • Populer di kalangan Gen X, tapi juga banyak di Gen Z & Millenial.

  • Menjadi "stabilizer" di tengah hiruk-pikuk dunia digital.

  • Tapi… apakah mereka akan tertinggal jika terlalu santai?

Pertanyaan Kontroversial:
"Apakah 'Santuy Culture' membuat Indonesia damai atau justru lambat bersaing di global?"

Post a Comment

[blogger]

EDUdesign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget