Viral Gegara Ngecor Jalan! Kisah Sahdan (19), Ketua RT Muda yang Bikin Lurah Melongo! pic EduWithSTEAM.com
Jakarta Utara - diguncang gebrakan tak biasa. Di RT 7/RW 8, Rawa Badak Selatan, Koja, tiga pemuda belia—Sahdan Arya Maulana (19), Vemmas Wahyu Rianto (20), dan Riski Saputra (21)—mengambil alih tampuk kepengurusan RT. Bukan sekadar seremonial, dalam hanya dua bulan jabatan, mereka sudah membuat warga terkagum-kagum... dan lurahnya geleng-geleng kepala.
"Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!" Gaung Bung Karno seakan hidup di gang-gang RT 7. Sahdan, sang ketua RT berusia 19 tahun, bukan cuma bicara mimpi. "Kami teman dari kecil, 20 tahun di sini. Kami tergerak mengabdi," ujarnya dengan mata membara saat ditemui di kediamannya, Minggu (13/7). Motivasinya jelas: ingin bermanfaat untuk tanah kelahirannya, sekaligus melangkah menuju mimpinya yang lebih besar—menjadi Gubernur Jakarta.
Gebrakan Nyata, Dana dari Kantong Sendiri!
Masalah klasik seperti jalan berlubang dan keamanan yang terbengkalai selama bertahun-tahun jadi sasaran pertama mereka. Yang membuat geger? Dalam waktu singkat, pengecoran jalan berhasil dilakukan—dan viral! Yang lebih mencengangkan, semua itu dibiayai dari kocek pribadi pengurus, donatur, dan sedikit biaya operasional RT. "Sama sekali tidak ada bantuan pemerintah," tegas Sahdan, sembari tersenyum. Bahkan sang Lurah pun dibuat terperangah: "RT 7 ini dananya dari mana? Baru dua bulan jadi RT kok udah bisa ngecor?"
Dukungan Kawan Seperjuangan & Pesan untuk Pemuda Jakarta
Riski, bendahara sekaligus sahabat kecil Sahdan, berjanji solid mendukung penuh selama 5 tahun ke depan. "Sebelum dia nyalon, saya bilang: saya siap backup dari belakang! Tenaga, keuangan, pikiran," tekadnya. Sahdan punya rencana besar ke depan: program meriah menyambut HUT RI, Ramadan, hingga Idul Adha. Pesannya untuk pemuda Jakarta lugas dan tegas: "Mari jadi manusia bermanfaat! Kalau enggak dari muda, kapan lagi? Stop tawuran!"
Dua bulan bukan waktu lama. Tapi bagi Sahdan dan kawan-kawannya, itu cukup untuk membuktikan: pemuda bukan cuma bisa bicara, tapi beraksi nyata—bahkan tanpa menunggu bantuan. Mereka tak hanya mengguncang RT-nya, tapi mungkin juga sedang menulis babak awal mimpi besar: dari Ketua RT di Koja, menuju Balai Kota. Koja, Jakarta Utara, kini punya cerita baru: tentang pemuda yang berani memimpin, bukan menunggu
Post a Comment